Foto diambil dari NIA Chiayi.
Setelah enam perempuan Vietnam ditangkap karena bekerja secara ilegal di sebuah klub KTV di Chiayi, seorang pelanggan berusia 60 tahun mengklaim bahwa ia bersedia menceraikan istrinya, menikahinya, dan membayar semua denda.
Setelah mengetahui bahwa beberapa wanita asal Vietnam bekerja sebagai pekerja di klub KTV di Kota Taibao, Kabupaten Chiayi, Petugas imigrasi NIA Kabupaten Chiayi dari Badan Imigrasi Nasional (NIA) dan polisi Distrik Shuishang mulai menyelidiki pada hari Jumat (14 Juni). Pada klub tersebut, polisi menemukan bahwa ada enam pekerja Vietnam yang menjadi pelayan prostitusi dari usia 19 hingga 22 tahun, yang datang ke Taiwan dengan visa turis.
Setelah para wanita dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi, seorang pelanggan berusia 60 tahun bermarga Lin (林) datang ke kantor polisi dan mengatakan bahwa ia bersedia menceraikan istrinya yang sekarang dan menikahi pekerja bermarga Nguyen (阮), yang mempunyai julukan “Little Red,” ujar laporan Liberty Times. Dia juga mengatakan bersedia membayar semua denda dan tiket pesawatnya.
Namun, petugas memperingatkannya bahwa dia bisa dengan mudah ditipu oleh wanita itu, tetapi dia bersikeras memberikan bantuan keuangan. Pada akhirnya, petugas akhirnya meyakinkan pria itu untuk pergi setelah mereka setuju untuk membiarkannya membayar NT $ 10.000 untuk tiket pesawatnya, ujar laporan TVBS.
NIA mengingatkan pengunjung asing untuk tidak melakukan kegiatan atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan tujuan visa mereka. Jika tidak, mereka akan menghadapi hukuman berat karena melanggar hukum dan dilarang masuk kembali ke Taiwan.
Selain itu, NIA menawarkan program amnesti selama enam bulan untuk warga negara asing ilegal hingga pada 30 Juni. Mereka yang secara sukarela menyerahkan diri akan dibebaskan dari denda dan larangan memasuki Taiwan kembali akan dipersingkat.