Foto diambil dari Taipei City Government.
Sekolah Pekerja Migran Taipei diresmikan pada hari Minggu (24 Oktober) sebagai bagian dari upaya pemkot untuk memberdayakan pekerja migran dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sekolah ini ipromosikan sebagai konsep yang menyediakan pembelajaran, medis, dan sumber daya lainnya bagi pekerja asing. Dari penguasaan bahasa Mandarin hingga pelatihan profesional seperti keterampilan untuk care taker, dan pengenalan peraturan kebijakan. Inisiatif ini ditujukan untuk membantu pekerja migran beradaptasi dengan masyarakat.
Taiwan sekarang memiliki populasi 1,65 juta yang merupakan imigran baru dan anak-anaknya, pelajar internasional, atau pekerja migran. Ini berarti setiap satu dari 13 penduduk di Taiwan adalah anggota komunitas, yang merupakan bagian penting dari demografi, ujar dinas tenaga kerja kota.
Meskipun masa tinggal mereka di Taiwan mungkin tidak bertahan lama, banyak dari mereka ingin meningkatkan keterampilan dan melengkapi diri mereka dengan keahlian tingkat lanjut setelah bekerja.
Ditanya oleh media tentang apa yang telah dilakukan pemerintah kota untuk memberikan bantuan kepada pekerja migran, Walikota Taipei Ko Wen-je (柯文哲) mencatat masalah ini tidak akan ditangani melalui kurikulum sekolah, namun sudah tercakup dalam skema perawatan yang ada dan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memasukkan pekerja dalam program kedokteran keluarga.
Informasi lebih lanjut tentang tenaga kerja asing dan dapat ditemukan di website https://english.bola.gov.taipei/News_Content.aspx?n=985BFD868364D2CE&sms=E6EE26B94159F4D3&s=616F411D99C67EB7