Foto diambil dari UDN.
Sebuah rumah berlantai tiga di Distrik Taiping, Kota Taichung, terbakar pada dini hari (2/3). Wanita buta berusia 42 tahun bermarga Zheng yang tinggal di lantai dua tersebut meninggal akibat tertinggal saat kebakaran. Perawat wanita Indonesia yang merawatnya membangunkannya dan meraih tangannya untuk melarikan diri, tetapi apinya terlalu kuat dan besar hingga keduanya jatuh dalam kegelapan, dan berpisah. Namun hanya perawat orang Indonesia yang berhasil melompat dari lantai tiga ke lantai dua sebelahnya dan melarikan diri tepat waktu. Wanita buta Zheng tak dapat tertolong.
Penyebab kebakaran masih harus diselidiki. Menurut penyelidikan, Zheng adalah anak kedua yang memiliki down syndrome serta buta. Ibunya telah meninggal dunia, dan ayahnya yang berusia 75 tahun telah berbisnis di luar Taiwan selama bertahun-tahun. Anak perempuan Zheng mengalami kebutaan saat masih duduk di bangku SMP. Dia dirawat oleh kakak perempuannya yang tinggal di sebelah, dan diberi seorang perawat Indonesia untuk merawatnya.
Kebakaran yang terjadi di rumah Zheng pada pukul 3 pagi, awalnya perawat wanita orang Indonesia mengatakan bahwa dia mencium bau terbakar pada saat itu, dan ia pun bangun dan berlari ke pintu sebelah untuk memberi tahu Zheng, dan kemudian membangunkan Zheng untuk melarikan diri bersama; Zheng berkata bahwa dia tidak ingin pergi. Dia maraih tangan Zheng dan bergegas melarikan diri, tetapi asapnya terlalu tebal dan hitam pekat, dan keduanya jatuh dan berpisah; karena dalam keadaan darurat, dia melarikan diri ke lantai tiga dalam kegelapan.
Ketika petugas pemadam kebakaran tiba, lantai pertama dan kedua penuh dengan api. Mereka mengetahui bahwa Zheng terjebak di lantai dua. Saat memadamkan api, dia naik ke lantai dua untuk mengambil risiko pencarian dan penyelamatan. Wanita tersebut ditemukan tewas di dekat jendela di lantai dua pukul 4:36 pagi. Saudara Zheng mengetahui bahwa dia meninggal, ia pun sedih berjongkok di tanah dan menangis dengan sedihnya. Dia berkata bahwa dia tidak tahu penyebab kebakaran itu.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Taichung mengatakan bahwa jika ada orang tunanetra di rumah, seharusnya mereka dibiasakan untuk menemani mereka bagaimana cara melarikan diri dari kebakaran dengan memberikan simulasi rute pelarian. Alarm harus dipasang untuk menambah waktu dan kesempatan untuk melarikan diri. Chang Mao Shufen, pejabat eksekutif Asosiasi Kesejahteraan Huiming untuk Tunanetra, mengatakan bahwa membimbing para tunanetra dan penyandang cacat untuk melakukan latihan pada hari kerja dapat mengurangi kepanikan jika terjadi kebakaran.