Foto diambil dari AP/ Taiwan News.
Masyarakat di Taiwan diperingatkan agar tidak lengah di tengah ancaman virus Corona yang semakin berkurang di Taiwan, tetapi kasus influenza melonjak, sehingga juga mengkhawatirkan para pakar medis.
Pai Yung-chia (白永嘉), seorang dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Memorial MacKay Hsinchu khawatir tentang lonjakan kasus influenza baru-baru ini. Ia menulis di sebuah posting Facebook pada hari Selasa (7 Juli) kemarin mengatakan kekhawatiran tentang meningkatnya pasien yang tertular flu dan mereka yang mengalami demam. Ia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan mengenakan masker di ruang yang penuh sesak dan untuk sering mencuci tangan.
Pekerja medis lainnya, pengguna Facebook Emily Wu, yang berkomentar bahwa rumah sakit tempat dia bekerja menerima keluhan tentang masih ketatnya kontrol yang diterapkan atas aturan untuk mengunjungi orang sakit. Masyarakat juga kesal tentang “masalah” yang disebabkan oleh rumah sakit mengingat melonggarnya banyak pembatasan pencegahan penyakit di tingkat nasional.
Taiwan telah berjalan selama 85 hari tanpa infeksi lokal tepat pada 7 Juli, dengan jumlah kasus yang sama adalah 449. Namun demikian, virus COVID-19 tetap menjadi ancaman kuat karena kebangkitan wabah masih dilaporkan terjadi di seluruh dunia. Secara global, kasus yang dikonfirmasi telah melampaui 11 juta pada 7 Juli, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Walikota Taichung Lu Shiow-yen (盧秀燕) menyerukan meninjau kembali langkah-langkah pembukaan border Taiwan, lapor UDN. Selama sebulan terakhir, Taiwan tengah telah melihat jumlah orang yang ditempatkan di karantina melambung menjadi 1.811, melampaui seluruh wilayah di Taiwan dan menciptakan beban pada lembaga kesehatan dan masyarakat, katanya.