Foto ilustrasi dari film prostitusi Taiwan diambil dari Taiwan News.
Kantor Polisi Lingya Kota Kaohsiung menemukan seorang migran perempuan asal Indonesia yang melarikan diri menyewa kamar sewaan untuk menjajakan seks di gedung 85 Kaohsiung. Ditemukan bahwa migran perempuan telah melarikan diri dari New Taipei City dan pergi ke selatan. Polisi sempat khawatir dikarenakan PMI tersebut terkena Covid karena berasal dari zona merah. Meski ia mengatakan bahwa saat berhubungan seks ia hanya telanjang dan tetap memakai masker, tetapi polisi tetap khawatir dengan infeksi yang ditularkan.
Pada pertemuan pencegahan epidemi baru-baru ini Walikota Kaohsiung Chen Qimai, khawatir bahwa pekerja migran yang melarikan diri akan menjadi pelanggaran epidemi, menginstruksikan polisi untuk menargetkan apartemen sewaan harian di gedung-gedung tersebut dan mencari pekerja migran kaburan yang mungkin telah pergi dari utara ke selatan untuk melakukan perdagangan seks..
Seperti yang dilansir dari UDN, Kantor Polisi Jalan Chenggong dari Sub-biro Polisi Lingya mengunjungi Gedung 85 pada 30 Mei. Diketahui bahwa seorang wanita asing diduga terlibat dalam transaksi seks di suite di lantai lebih dari 20. Polisi mengirim petugas untuk menyergap dan menangkap seorang wanita Indonesia berusia 35 tahun yang diduga berhubungan seks dengan seorang pria bermarga Tu.
Polisi pertama kali mengetahui bahwa pekerja migran perempuan datang ke Taiwan pada Januari tahun lalu dan bekerja sebagai pengasuh di Distrik Sanchong, New Taipei City. Dia kemudian melarikan diri dari majikannya pada 22 Juni tahun lalu dan pindah ke Kaohsiung untuk bekerja sebagai prostitusi. Para polisi itu sempat gugup beberapa saat, takut dia akan pergi ke selatan setelah tertular penyakit itu, kemudian mereka lega mengetahui bahwa dia tidak terinfeksi.
Dipahami bahwa pria bermarga Tu menemukan informasi tentang perdagangan seks di Facebook, dan dihubungi melalui pesan pribadi. Dia pergi ke gedung 85 untuk berdagang dengan seorang migran perempuan seharga 2.800 NTD. Tu juga takut tertular epidemi dan masih menggunakan masker saat melakukan hal tersebut.