Foto diambil dari CNA.
Centers for Disease Control (CDC) atau Badan Pengawasan Penyakit Taiwan mengumumkan bahwa pramugari EVA Air yang kontak melayani 170 orang pada penerbangan ke empat negara didiagnosis terkena campak.
Perusahaan penerbangan tersebut mengatakan karyawan telah dikarantina di rumah, sementara rekan-rekannya telah diminta untuk mengecek kesehatan mereka juga.
Wanita tersebut menjadi pasien kelima yang menderita campak di Taiwan pada tahun ini.
Dia kembali dari luar negeri pada tanggal 7 April, kemudian mengalami demam dan ruam di sekitar mulut pada tanggal 8 April kemudian ruam tersebut meluas ke seluruh tubuhnya pada hari berikutnya, sehingga membuatnya harus mencari perawatan medis pada tanggal 10 April. Hasil tes didiagnosis menunjukkan bahwa dia terkena campak.
Pramugari tersebut pernah bertugas pada penerbangan ke Paris, Singapura, Bangkok dan kota-kota Cina Beijing dan Hangzhou. Namun, kemungkinan dia terinfeksi campak diduga saat dia bekerja pada tanggal 5-6 April di penerbangan BR 62 penerbangan dari Wina ke Bangkok dan pada 7 April BR 212 penerbangan dari Thailand ke Taiwan, baik dalam kelas ekonomi maupun premium Elite Class.
Sebanyak 170 orang yang mungkin telah kontak dengan pramugari tersebut. Tak hanya dalam penerbangan, tetapi juga saat di rumah sakit kontak dengan banyak orang.
Taiwan telah memberikan kewaspadaan bagi11 negara pada daftar pengawasan campak, yaitu China, Indonesia, Thailand, India dan Italia sebagai negara yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan Taiwan.