Foto diambil dari CNA.
Seorang pria membuat takut penumpang pada Kamis malam (25 Februari) ketika dia mengaku membawa “bahan peledak” yang ternyata adalah teh hitam di atas kereta Taiwan High-Speed Rail (THSR).
Pada pukul 10:20 malam pada hari Kamis, polisi menerima laporan dari pusat kendali THSR tentang seorang pria berusia 40-an yang naik kereta No. 857 di Stasiun Tainan menuju Stasiun Zuoying Kaohsiung. Dia mengatakan kepada seorang kondektur bahwa dia membawa “bahan peledak “di kereta.
Tim SWAT polisi, petugas pemadam kebakaran, dan ahli bahan peledak dari Biro Investigasi Kriminal (CIB) bergegas ke Stasiun Zuoying dan mengevakuasi penumpang dari daerah tersebut. Ketika tersangka, bermarga Lin (林), turun dari kereta dan ke peron di Zuoying di 10:30, dia berseru, “Ada bahan peledak di dalamnya!”
Dia kemudian menjatuhkan kotak kardus ke peron. Para ahli bahan peledak segera menutupi kotak itu dengan selimut penekan bom
Polisi mengalami ketegangan dengan pria itu dan mereka berkomunikasi dengannya selama lebih dari 30 menit. Sekitar pukul 11:10 malam, ketika Lin tampak menurunkan kewaspadaannya, petugas bergegas ke depan, menjatuhkannya ke tanah, dan menahannya.
Petugas sekitar pukul 12.05 menggunakan mesin X-ray untuk memindahkan kotak yang ditinggalkan di peron oleh tersangka, namun tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Setelah memastikan tidak ada bahan peledak di dalam kotak tersebut, mereka membukanya dan menemukan hanya berisi pakaian dan dua karton kecil teh hitam.
Isi kotak karton, termasuk dua karton teh hitam (Foto Biro Polisi Pemerintah Kota Kaohsiung)
Kondektur mengatakan kepada polisi bahwa dia pikir Lin bertingkah mencurigakan dan bertanya apakah dia membutuhkan bantuan. Saat itulah Lin tiba-tiba berteriak, “Saya membawa bahan peledak.”
Polisi mengatakan Lin tampaknya dalam kondisi mental yang buruk dan memiliki riwayat perawatan medis untuk penyakit mental. Menurut polisi, tersangka dan saksi masih menjalani pemeriksaan tentang kejadian tersebut hingga Jumat pagi (26 Februari).
Setelah pemeriksaan selesai, Lin akan dipindahkan ke kantor kejaksaan untuk diperiksa karena melanggar Pasal 305 KUHP (hukum pidana) karena mengancam dan membahayakan keselamatan umum (kejahatan yang mengancam dan membahayakan keselamatan).