Foto diambil dari Taiwan News.
Produk telur dari tiga peternakan di Kabupaten Changhua di Taiwan tengah diuji karena mengandung fipronil insektisida yang berlebihan dan diperintahkan untuk diambil dari rak penjualan oleh Dewan Pertanian Taiwan atau Cabinet-level Council of Agriculture (COA).
Dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini mengumumkan hasil pemeriksaan telur. Huang Te-chung (黃 㯖 昌), Direktur Biro Pemeriksaan dan Karantina Kesehatan Hewan dan Tanaman mengatakan bahwa dari 45 unit telur yang diperiksa, tiga diuji dan memiliki lebih dari 5ppb fipronil, tingkat yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan sebagai tingkat maksimum yang diijinkan.
Seperti yang dilaporkan Taiwan News, Dinas Kesehatan mengumumkan bahwa telur yang dihasilkan oleh tiga peternakan, semuanya terletak di Kabupaten Changhua.
Wakil Menteri Pertanian, Chen Chi-chung (陳吉仲) mengatakan bahwa saat hasil pemeriksaannya keluar, Pemerintah Kabupaten Changhua menugaskan staf ke tiga peternakan untuk melakukan investigasi dan mengontrol peternakan tersebut.
Pemerintah pusat meluncurkan sebuah inspeksi nasional yang terpisah untuk 2.000 peternakan telur di seluruh Taiwan pada hari Senin, dan tes tersebut diperkirakan akan selesai pada hari Rabu siang untuk menjamin keamanan telur di pasar.
Deputi Direktur Industri Peternakan Wang Chung-shu (王 忠恕) mengatakan bahwa total 90.000 ayam jenis telur akan dimusnahkan sebagai hasil pemeriksaan. Namun sebelum itu terjadi, puluhan ribu telur yang dihasilkan oleh tiga peternakan harus diambil dari rak penjualan. Dia mengatakan bahwa ketiga peternakan tersebut menghasilkan sekitar 50.000 butir sehari.
Hsieh Yen-ju (謝燕儒), Direktur Biro Toxic and Chemical Substances, mengatakan bahwa peternak yang menggunakan fipronil untuk menghilangkan nyamuk dan hama harus memiliki izin untuk beroperasi. Jika jumlahnya berlebih, pelanggar dapat dikenai hukuman denda antara NT $ 30.000 (sekitar $ 1.000) hingga NT $ 150.000.