Foto diambil dari screenshoot video爆 怨 公社.
Setelah berita heboh pada hari Sabtu (22 Juni) lalu ada pengasuh anak telah memukuli seorang anak perempuan berusia 1 tahun di Kota Taichung, gerombolan massa berjumlah 300 warga sipil yang marah berkumpul di depan rumah pengasuh anak tersebut pada Minggu malam (23 Juni).
Pada hari Sabtu, ibu gadis itu memposting foto putrinya yang dipukuli dalam perawatan intensif di grup Facebook “Komune Baoyuan” (爆 怨 公社). Wanita itu menulis bahwa dia curiga pengasuh tersebut telah memukuli putrinya dan dokter menemukan bahwa bayinya menderita pendarahan parah dan memar di punggungnya.
Biro Urusan Sosial Kota Taichung mengatakan bahwa karena kondisi anak yang serius, ia sedang menyelidiki kemungkinan bahwa anak itu telah dianiaya oleh pengasuh bayi, atau baby sitter, ujar laporan Liberty Times.
Pukul 9 malam pada hari Minggu, beberapa netizen di grup Facebook menyerukan pertemuan di depan kediaman pengasuh anak di Hanxi East Road, Section 2 di Distrik Taiping, Taichung. Pada pukul 10 malam, hampir 300 orang telah berkumpul di luar rumahnya.
Polisi dikirim ke tempat kejadian untuk membuat barisan di sekitar gedung tempat tinggalnya, yang membuat gerombolan itu semakin marah. Kerumunan menuntut agar polisi membawa wanita itu kembali ke kantor polisi untuk penyelidikan dan terjadi pertengkaran antara aparat polisi dan anggota kerumunan.
Setelah konfrontasi yang panjang dengan polisi, kerumunan akhirnya bubar pada pukul 1:00 pagi (24 Juni). Polisi kemudian mengeluarkan siaran pers yang mengumumkan bahwa pada hari Minggu malam, seorang pria bermarga Liu (劉) di halaman Facebook Temporary Synergy Fan Page (協 心 臨時 粉絲 專) meminta orang-orang untuk berkumpul di luar rumah pengasuh anak itu dan menuntut jaksa penuntut menahan wanita itu.
Dia kemudian memperingatkan bahwa jika jaksa tidak menahannya, dia akan mendorong anggota masyarakat untuk menolak meninggalkan tempat kejadian. Polisi menyatakan simpati mereka terhadap keprihatinan Liu dan netizens tentang kasus pelecehan anak, tetapi massa menolak untuk membubarkan diri dan mereka bersikeras bahwa jaksa penuntut mengeluarkan perintah segera untuk penangkapan wanita itu.
Polisi berjanji bahwa mereka telah melaporkan kasus tersebut kepada jaksa penuntut dan bahwa penuntut dan polisi akan menyelidiki segala sesuatu sesuai dengan prosedur hukum. Selama aksi protes pada hari Minggu malam, gerombolan menyalakan petasan dan melemparkan benda-benda, sebelum akhirnya bubar pada dini hari.