Yani (berkerudung merah muda) bersama para muridnya di PJTKI Tanggerang.
Trimulyaningsih atau akrab dipanggil Yani, adalah purna TKI Taiwan yang pernah bekerja di Taiwan selama 12 tahun sebagai pekerja pabrik dan tenaga perawat panti jompo. Selama kontrak pertama, ia bekerja di daerah Daan Taipei, kemudian kontrak kedua di Banqiao dan kontrak ketiga di Beitou.
Pada tahun-tahun terakhirnya, Yani sering mengisi waktu liburnya dengan kegiatan bermanfaat semacam kursus yang menambah ilmu dan pengalaman. Yani pun tertarik dengan beberapa kelas-kelas pendidikan bersertifikat yang dibuka oleh Indosuara.
Pada tahun 2015 lalu, Yani mengikuti kelas Mandarin Indosuara yang bekerjasama dengan Chung Yuan Christian University. Tak hanya kelas Mandarin, ia pun juga mengikuti kelas pembelajaran Komputer bersertifikat yang bekerja sama dengan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Yani pun juga turut menimba ilmu di kelas tata rias Sariayu yang diadakan Indosuara.
Yani juga menerima sertifikat setelah belajar Komputer.
Setelah masa kontrak Yani berakhir, ia pun kembali ke Indonesia pada bulan Juni 2016 lalu. Pada bulan Juli, Yani diterima kerja sebagai tenaga pengajar di sebuah PJTKI daerah Tanggerang. Ia diterima kerja setelah melamar dengan menunjukkan sertifikat yang didapat dari pembelajaran kelas Mandarin Indosuara dari Chung Yuan Christian University. Ia pun mengajar setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.
Yani menerima sertifikat tata rias Sariayu yang diserahkan langsung oleh CEO Indosuara.
“Ikut kelas Mandarin di Indosuara itu banyak manfaatnya. Jika sebelumnya kita hanya mengetahui cara pengucapan Mandarin yang sederhana, tanpa mengetahui tulisan aslinya, dengan mengikuti kelas ini saya bisa mengetahui penulisan yang sebenarnya, seperti penulisan B (baca: pe), ㄆP (baca: phe), ㄇM (baca: me), ㄈF (baca: fe). Mungkin kita dulu belajarnya secara singkat tanpa memperhatikan ejaan yang benar. Nah, di kelas Mandarin bersertifikat ini Jadi ilmunya sangat bermanfaat apalagi sekarang saya mengajar Mandarin, jadi bisa mengaplikasikan ilmu yang sebenarnya.” Ujar Yani saat dihubungi Indosuara melalui sambungan telepon.
Kini sebutan “laoshi” disandang oleh Yani berkat kelas Mandarin yang ia ikuti di Indosuara bersertifikat universitas di Taiwan.
Yani pun berpesan agar rekan-rekan TKI yang masih aktif bekerja di Taiwan untuk mengisi hari liburnya dengan hal-hal yang bermanfaat, salah satunya mengikuti kelas-kelas yang bermanfaat untuk menambah ilmu dan pengalaman. Yani pun juga sempat membagikan nomor telepon Indonesianya untuk teman-teman yang ingin bersilaturahmi dengannya, silahkan hubungi Yani di nomor 081223569915.