Foto-foto diambil dari BNI.
Lebih dari 200 pekerja migran Indonesia berkumpul di Taipei pada hari Minggu untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara membuka bisnis online dan bagaimana mendirikan usaha untuk bekal setelah tak lagi menjadi PMI.
Para pekerja, yang sebagian besar adalah care taker dan pekerja pabrik, menghadiri workshop di GIS Taipei Tech Convention Center di mana Arif Sulistiyo, direktur perdagangan di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, memberikan presentasi tentang cara memulai toko online.
Arif, 38 tahun, membimbing para pekerja melalui persiapan seperti mendapatkan izin usaha dan mencari cara penghitungan pajak penghasilan.
“Pelatihan e-commerce bagi pekerja migran sangat penting karena menumbuhkan mental wirausaha. Mudah-mudahan mereka tidak selamanya menjadi buruh migran,” kata Arif.
Dia juga memuji Taiwan sebagai negara yang sangat maju dengan teknologi hebat yang memfasilitasi e-commerce.
“Selama di Taiwan, TKI harus belajar tentang kemajuan teknologi dan sistem e-commerce Taiwan,” ujarnya.
Dengan pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia, penjualan online meningkat, menciptakan peluang bisnis potensial bagi para pekerja migran Indonesia yang kembali.
Tony Thamsir, koordinator senior Departemen Bahasa Asing Radio Taiwan International, membuat presentasi terpisah tentang bagaimana berbisnis melalui media sosial.
Topik itu penting bagi pekerja Indonesia, karena media sosial telah memainkan peran penting sebagai platform bagi orang untuk terhubung satu sama lain, kata Tony, 44 tahun.
“Apalagi saat COVID-19, banyak masyarakat di Indonesia yang mulai menggunakan aplikasi untuk menjalankan bisnisnya,” ujarnya.
Siti Sulaikah, 44, seorang caregiver dari Jawa Timur yang telah berada di Taiwan selama 12 tahun, mengatakan bahwa dia merasa seminar itu bermanfaat bagi orang-orang sepertinya karena dia selalu harus kembali ke Taiwan untuk bekerja lagi setelah kontrak kerjanya habis.
Dia berharap bisa menggunakan informasi yang ditawarkan untuk memulai bisnisnya sendiri saat dia kembali ke Indonesia.
“Setiap presentasi bermanfaat bagi para pekerja migran Indonesia karena kami menyadari bahwa kami memiliki potensi untuk memulai bisnis sendiri di Indonesia,” ujarnya.
Penyelenggara acara M.Zaky Faishal, perwakilan Taiwan dari Bank Negara Indonesia (BNI), mengatakan bahwa ia mendorong para pekerja migran Indonesia untuk mempersiapkan dan menabung agar mereka memiliki modal untuk memulai bisnis online di Indonesia.
Setiap tahunnya BNI mengadakan workshop dan seminar bagi TKI di Taiwan.