Foto diambil dari CNA.
Dermatologis atau dokter ahli kulit di Kabupaten Penghu Taiwan bingung dengan kemunculan tiba-tiba dari kondisi kulit yang mengelupas, dan klinik lokal dibanjiri oleh ratusan kasus seperti ini sejak minggu lalu.
Para pasien di pulau-pulau terpencil telah melihat ruam muncul di lengan, leher, perut, atau area lain dengan rasa gatal yang tak tertahankan. Penyakitnya baru reda setelah dioleskan salep yang diresepkan, ujar media UDN.
Para ahli medis menduga penyebab penyakit tersebut adalah dermatitis, dipicu oleh kontak dengan iritan atau alergen tertentu, seperti serbuk sari, ulat bulu, atau serangga lainnya. Ruam dianggap tidak menular, tetapi penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi sumbernya.
Seorang warga bermarga Lin mengatakan kepada CNA bahwa dia telah mendapat ruam di kulit yang tidak tertutup pakaian selama mengendarai sepeda motor. Kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh gigitan serangga yang tidak dikenal di udara. Ini adalah pertama kalinya Penghu melaporkan wabah ruam kulit dengan skala seperti besar.
Masyarakat telah dihimbau untuk tidak panik dan diminta untuk mengenakan baju lengan panjang selama perjalanan saat penyelidikan sedang berlangsung. Mereka yang menderita gejala disarankan untuk mengoleskan es atau minyak esensial untuk mengurangi pembengkakan sebelum mencari perawatan medis.