Foto diambil dari CNA.
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) mengumumkan Selasa kemarin (1 Juni) bahwa lebih dari 16 persen kasus COVID-19 Taiwan telah dikategorikan parah, dengan 224 memakai ventilator.
Taiwan saat ini mengalami wabah COVID-19 terbesar sejak awal pandemi, dengan lebih dari 100 kasus lokal baru selama 18 hari berturut-turut. Seiring dengan lonjakan infeksi lokal telah terjadi peningkatan kasus serius.
Pada konferensi pers sore itu, pejabat CECC Lo Yi-chun (羅一鈞) mengatakan bahwa sejak 20 April, ada 7.431 orang yang didiagnosis dengan COVID-19. Dari pasien ini, 16,3 persen, atau 1.209, telah dianggap parah.
Di antara pasien yang berusia 60 tahun atau lebih, persen yang diklasifikasikan sebagai sakit parah adalah 30,2 persen pada 859 pasien. Dia mengatakan ada 224 pasien virus corona saat ini menggunakan ventilator, lebih dari dua kali lipat dari 99 yang dilaporkan seminggu lalu.
Dia mengatakan bahwa lonjakan kasus baru-baru ini telah membebani rumah sakit di Taiwan utara. Untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit di Taipei dan sekitarnya, 38 pasien dipindahkan ke fasilitas di Taiwan selatan pada Senin (31 Mei), menurut Lo.
Selama konferensi pers, Menteri Kesehatan dan kepala CECC Chen Shih-chung (陳時中) mengumumkan 13 kematian terkait virus corona, termasuk 10 pria dan tiga wanita, berusia 60 hingga 80 tahun.