Foto-foto diambil dari Apple Daily.
Banyaknya warga Taiwan yang kurang paham dengan ajaran Islam membuat mereka terlihat menjaga jarak dengan umat muslim dikarenakan pandangan serta budaya yang berbeda. Umat muslim sendiri dimana wanita muslim mengenakan hijab, dipandang aneh oleh warga Taiwan dikarenakan mereka masih belum terbiasa dengan hal tersebut. Umat muslim yang memang tidak makan babi, membuat warga Taiwan kurang paham mengenai aturan tersebut. Ditambah lagi umat muslim sendiri telah tercoreng dengan beberapa kasus terorisme yang mengatasnamakan Islam.
Seorang aktivis muslim Caili Cheng pernah ditanya apakah ia teroris, tentu saja dia menjawab dengan lantang, “tidak”. Dalam bayangan kebanyakan warga Taiwan yang belum paham ajaran Islam sesungguhnya menghakimi sepihak bahwa umat muslim identik dengan terorisme. Namun jika mereka memahami ajaran Islam sesungguhnya bahwa Islam mengajarkan kedamaian.
Seperti yang ditulis Apple Daily, sejumlah besar pekerja migran Muslim asal Indonesia yang bekerja di Taiwan beragama Islam. Direktur Jenderal Masjid Taipei mengatakan jumlah umat Islam yang melakukan ibadah di masjid dari tahun ke tahun semakin meningkat hingga tempatnya tidak muat.
Sebanyak 200.000 umat Muslim di Taiwan pun cinta damai. Mereka menyatakan diri bahwa umat Islam di Taiwan ini bukanlah teroris seperti pandangan penghakiman sepihak dari warga lokal yang belum mengenal Islam dengan baik. Umat muslim di Taiwan juga berharap untuk mendatangkan wisatawan dari Timur Tengah ke Taiwan serta membuka beberapa restoran halal.
Di Taipei sendiri, umat muslim mengaku jika mereka mudah untuk mendapatkan makanan halal karena ada beberapa restoran halal yang sudah tersedia. Namun ketika mereka keluar dari Taipei, bagi mereka agak kesulitan dan mungkin mereka hanya makan vegetarian saja.