Foto diambil dari NIA.
Petugas Badan Imigrasi Nasional (NIA) pekan lalu menangkap 35 pekerja migran Vietnam tidak berdokumen di sebuah pabrik baja besar di Taiwan tengah.
Satuan Tugas Khusus NIA Kabupaten Changhua menerima informasi bahwa banyak pekerja migran tidak berdokumen dipekerjakan di pabrik baja di Kotapraja Hemei Count Changhua. Fasilitas ini terletak di tengah lapangan dan sulit ditemukan.
Untuk menghindari menarik perhatian, petugas imigrasi berpura-pura menjadi petani saat mereka mengumpulkan bukti. NIA kemudian membentuk satuan tugas dengan polisi dari Kota Yuanlin, Kotapraja Hemei, dan Taichung untuk menyelidiki pabrik tersebut.
Sesaat sebelum dimulainya liburan Festival Pertengahan Musim Gugur pekan lalu, 50 petugas dikerahkan untuk melancarkan razia ke pabrik. Begitu masuk, petugas menemui 35 pekerja migran Vietnam dan pelanggar visa.
Mereka juga menemukan foto pelatihan yang diberi keterangan dalam bahasa Vietnam yang menjelaskan proses penggilingan baja, yang menunjukkan bahwa itu adalah operasi skala besar. Karena pandemi, petugas mengukur suhu para tersangka dan melakukan desinfeksi.
NIA juga mengirimkan bus berukuran sedang untuk mengangkut para pekerja migran ke Rumah Sakit Show Chwan Memorial untuk menjalani tes PCR. Semua migran dinyatakan negatif untuk COVID-19.
Para pekerja yang tidak berdokumen itu kemudian dibawa ke tempat penampungan untuk menunggu proses pemulangan. NIA memperingatkan bahwa pemilik bisnis yang mempekerjakan pekerja migran secara ilegal dapat menghadapi denda antara NT $ 150.000 hingga NT $ 750.000 karena melanggar Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan (就業服務法).
Majikan yang tertangkap mengulangi pelanggaran dalam waktu lima tahun dapat menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun atau denda hingga NT$1,2 juta.