Foto diambil dari Taiwan News.
Asosiasi Perlindungan Konsumen mengumumkan kemarin bahwa berdasarkan informasi sampel secara acak yang diambil dari dari 50 kedai penyedia minuman di Taiwan selatan menunjukkan 62 persen minuman buatan tangan tersebut mengandung kadar bakteri E. coli dan aerobik yang berlebihan.
Menurut wakil sekretaris jenderal asosiasi tersebut, Hsu Pang-han (徐邦瀚), 31 dari 50 toko minuman tersebut sampelnya gagal memenuhi standar sanitasi, karena tingkat bakteri sebanyak delapan sampai sembilan kali tingkat penyerapan koloni 200 yang dapat diterima. Dari 31 toko minuman yang memiliki nilai gagal, 14 berada di Tainan, 23 berada di Kaohsiung, dan 13 di Pingtung.
Hsu menunjukkan bahwa minuman di bawah standar yang dimaksud adalah milk tea mutiara, fruit punch, latte teh hitam dengan mutiara, dan milk tea Guanyin.
Seperti yang dilaporkan CNA, minuman yang mengandung kadar bakteri berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, gastroenteritis akut atau maag dan penyakit lainnya.
Hsu mengatakan bahwa penyebab tingginya tingkat bakteri aerobik dalam minuman bisa dari penggunaan es batu kotor atau kebersihan pribadi yang buruk dari para pembuat minuman.
Undang-undang Pasal 48 tentang Pengamanan dan Sanitasi Pangan menetapkan bahwa makanan yang dijual ke publik serta peralatan, wadah, dan kemasan untuk bahan makanan harus memenuhi standar keselamatan dan mutu yang higienis. Pelanggar undang-undang ini bisa dikenakan denda sebesar NT $ 30.000 (US $ 989) sampai NT $ 3 juta.