Foto diambil dari LINE.
Menjalani profesi sebagai buruh migran di Taiwan kerap kali disepelekan, tetapi ada juga banyak orang Taiwan yang masih menghargai TKI-nya bahkan menganggapnya sebagai keluarga. Seorang TKW asal Indonesia datang ke Taiwan untuk pertama kalinya dan bertemu dengan majikan yang baik, bermarga Wang. Ia telah bersama keluarga tersebut selama 11 tahun dan telah dianggap sebagai keluarga, layaknya ibu dan anak.
Wu Weizhi, Direktur Tenaga Kerja Kota Taichung, mengatakan bahwa pekerja migran yang telah meninggalkan negara asal mereka demi bekerja di Taiwan melayani keluarga Taiwan khususnya pasien orang tua telah banyak berkorban. Jadi penting bagi majikan dan pekerja migran dapat membangun rasa saling percaya dan saling membantu.
Lebih dari 20.000 keluarga di Kota Taichung mempekerjakan pekerja perawatan asing. Banyak dari mereka yang membantu menjaga orang tua dari majikan. Selain kunjungan melalui konseling, perawatan dan bantuan untuk pekerja dan karyawan, para pekerja migran juga diberi kesempatan untuk belajar Mandarin gratis agar dapat meningkatkan skill komunikasi dalam bekerja.
Seperti seorang pekerja migran asal Indonesia yang dianggap keluarga sendiri, ia bernama Umi atau dikenal sebagai Wu Mi. Bagi keluarga Wang, Umi sudah dianggap sebagai anak sendiri sering diajak berpergian.
(Foto Jin Wufeng)
Wang yang berusia 70 tahun, sering menunggu Umi seperti putrinya, dan dia membelikan camilan untuknya. Dia kembali ke rumah untuk menjaganya, dan mendorongnya untuk belajar. Saat Umi berusia 4 tahun, ia kehilangan ibunya. Dia merasakan cinta dan kepercayaan pada keluarga Wang. Cinta ibu yang hilang itu akhirnya ditemukan di Taiwan.
Wang mengatakan, pada saat Umi datang pertama kalinya usia 26 tahun, ia tak pandai berbahasa Mandarin. Ia tidak terlihat seperti orang yang peduli. Namun Wang memikirkan seorang gadis dari Indonesia yang berani meninggalkan rumahnya dan memasuki rumah orang asing. Akhirnya saya salut dan bertekad untuk “memperlakukan orang dengan baik.”
Dalam 11 tahun terakhir, Umi telah merawat kakek dan Bibi yang sakit; setiap hari dari bangun, menyisir rambut, memberi makan, minum obat, menemani menemui dokter dan melakukan pekerjaan rumah tangga, dan lain sebagainya. Meskipun pekerjaan yang rumit, Umi tetap melakukannya. Wang sangat tersentuh. Umi benar-benar memperlakukan orang tua seperti keluarganya sendiri.