Badan Kebijakan Nasional mengatakan bahwa petugas kepolisian akan mengenakan rompi antipeluru dan berpatroli berpasangan pada perjalanan tugasnya dari pukul 20:00 hingga 22:00. Foto diambil dari Taipei Times.
Setelah kejadian pembunuhan terhadap polisi, petugas polisi yang ditempatkan di stasiun kereta api telah dilengkapi dengan semprotan merica dan rompi anti peluru, dan bekerja secara tim.
Pencegahan tersebut diberlakukan setelah petugas polisi kereta api berusia 24 tahun Lee Cheng-han (李承翰) ditikam di kereta yang menuju ke utara dari Stasiun Chiayi pada pukul 20:42 pada hari Rabu ketika menanggapi pertengkaran antara penumpang dan konduktor.
Tersangka penyerang, bermarga Cheng (鄭), ditemukan naik kereta tanpa tiket. Ia berhasil ditundukkan oleh penumpang lain.
Lee meninggal di rumah sakit pada pukul 8:37 pagi pada hari Kamis.
Dokter mengatakan bahwa pisau telah menusuk hati Lee, dengan luka dalam 5 cm hingga 10 cm. Lee meninggal karena kehilangan banyak darah, karena pisau itu telah memotong pembuluh darah utama di perutnya.
Badan Kebijakan Nasional mengerahkan 120 petugas tambahan dari pasukan khusus untuk mendukung biro kepolisian Taipei, Taichung dan Kaohsiung untuk memastikan keamanan di stasiun kereta api.
Para petugas harus mengenakan rompi anti-peluru dan berpatroli berpasangan selama waktu perjalanan antara pukul 20.00-22.00, ketika banyak pekerja kembali menuju rumah.
Mereka akan membawa semprotan merica. Badan keamanan juga berencana untuk mendapatkan senjata bius untuk memudahkan petugas. Secara terpisah kemarin, kepala penuntut Chiayi Tsai Ying-chun (蔡英俊) mengatakan bahwa Cheng yang berusia 54 tahun menghadapi tuduhan pembunuhan seorang petugas polisi.
Penyelidik mengatakan bahwa ada unsur-unsur lain ketika melihat rekaman CCTV menunjukkan Cheng memasuki sebuah supermarket di mana ia membeli dua pisau kecil sebelum menuju ke Stasiun Kereta Api Tainan dan naik kereta menuju utara pada Rabu malam.
“Cheng mengatakan dia kesal tentang beberapa masalah dan berencana untuk naik kereta ke Taipei untuk memprotes di luar Gedung Kantor Kepresidenan, tetapi kemudian dia mengubah ceritanya, dia mengatakan ingin mengadakan konferensi pers di Taipei.”
Pertama-tama Cheng mengklaim bahwa ia telah merencanakan pembunuhan itu, tetapi kemudian mengatakan bahwa konfrontasi dengan kondektur dan Lee adalah tindakan spontan, dan kematian Lee adalah kecelakaan, kata Tsai.
Karena Cheng telah memberikan pernyataan yang bertentangan dan istrinya memberikan informasi yang tidak selaras dengan aspek lain dari ceritanya, pengaturan dibuat untuk mempertanyakan Cheng lebih lanjut, sementara para penyelidik mengumpulkan informasi dan mewawancarai orang-orang yang mengetahui kasus ini, kata Tsai.
Istri Cheng mengatakan kepada penyelidik bahwa suaminya telah mengalami depresi selama bertahun-tahun dan berada di bawah tekanan keuangan karena tidak dapat mengumpulkan pembayaran dari pelanggan dalam pekerjaannya sebagai pemasang listrik dan AC.
Namun, media mengutip tetangga pasangan itu yang mengatakan bahwa Cheng mengalami depresi karena dia kehilangan banyak uang akibat investasi yang buruk.