Foto ilustrasi diambil dari Free Press Journal.
Kantor Kejaksaan Taoyuan District pada hari Senin (24/10) lalu mendakwa salah seorang sopir uber akibat kasus pemerkosaan terhadap seorang wanita penumpangnya pada 15 Agustus lalu.
Seperti yang dilansir dari Taipei Times, surat dakwaan tersebut mengatakan bahwa Chen Yu-te (34) mengendarai mobil istrinya untuk dipakai menjadi transportasi Uber ketika ia menerima telepon untuk mengambil penumpang di Taipei.
Ia mengatakan bahwa penumpang wanita tersebut memasuki mobil sendiri dan dalam keadaan mabuk. Kemudian ia meminta untuk dibawa ke sebuah bar karaoke di daerah Ximending.
Setelah tiba di bar karaoke, Chen mengatakan wanita itu sadar namun tidak responsif. Kemudian sopir uber tersebut melajukan kendaraanya ke sebuah motel di Distrik Gueishan Taoyuan, lalu ia memperkosanya.
Surat dakwaan tersebut mengatakan bahwa wanita tersebut terbangun terbangun saat akan diperkosa. Ia pun berusaha untuk melawan Chen yang akan memperkosanya, tetapi akhirnya tak sanggup karena telah dikuasai oleh Chen.
Setelah Chen meninggalkan motel, dia menelepon polisi dan pergi ke rumah sakit dengan temannya. Kemudian ia dirawat karena memiliki luka-luka yang telah didokumentasikan. Polisi lalu mencatat lokasi dari aplikasi Uber pada smartphone wanita itu dan akhirnya mengintrogasi Chen setelah beberapa jam mendapat laporan tersebut.
Ketika didakwa oleh jaksa, Chen pun sempat ditantang mengapa tak membawa wanita tersebut ke kantor polisi saat ia tidak sadar dan sedang mabuk. Chen mengatakan bahwa ia takut karena sebagai sopir uber, izinnya ilegal, takut didenda.
Chen juga mengatakan bahwa ia terpaksa memperkosa wanita tersebut setelah menonton film porno. Chen adalah sopir Uber pertama yang didakwa atas pemerkosaan penumpang di Taiwan. Sebelumnya, pada bulan Januari, seorang sopir Uber bermarga Chang dihukum karena melakukan pelecehan seksual pada seorang penumpang wanita yang mabuk.