Foto diambil dari CNA.
Dengan penyebaran virus corona yang mulai melambat, Taipei mengumumkan pada hari Senin kemarin bahwa pembatasan COVID-19 pada makan di dalam ruangan di restoran akan dilonggarkan, dan orang-orang tidak lagi harus duduk terpisah dan dibagi dengan partisi plastik saat makan bersama teman atau keluarga.
Ini akan berlaku mulai Selasa, ujar Walikota Taipei Ko Wen-je (柯文哲) mengatakan pada konferensi pers COVID-19, menjelaskan bahwa pelonggaran pembatasan layanan pada gerai makanan dan minuman telah disetujui karena kota tersebut telah melihat nol COVID-19 baru dan tidak ada kasus dengan sumber infeksi yang tidak diketahui selama 16 hari.
Namun, pelanggan dan pengunjung tempat-tempat seperti restoran, tempat makan dan toko makanan dan minuman lainnya tetap diminta untuk memberikan informasi kontak.
Mereka yang gagal mengikuti aturan dapat menghadapi denda mulai dari NT $ 3.000 (US $ 108) hingga NT $ 15.000 karena melanggar Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular.
Sementara itu, pembatas dan pengaturan tempat duduk jarak sosial masih akan diperlukan untuk makan di dalam ruangan.
Relaksasi pembatasan restoran COVID-19 terjadi setelah kota itu mencabut larangan makan di dalam ruangan bulan lalu karena jumlah kasus COVID-19 telah turun dari puncaknya pada pertengahan Mei.
Selain itu, pemerintah kota juga akan melonggarkan pembatasan kunjungan ke pasien rumah sakit, dengan kunjungan ke pasien di bangsal khusus, termasuk unit perawatan intensif, bangsal rumah sakit, dan bangsal perawatan pernapasan, akan diizinkan mulai 1 Oktober. Namun, kunjungan ke pasien di bangsal umum masih dilarang.
Sementara itu, kunjungan ke penghuni di fasilitas perawatan jangka panjang, fasilitas perawatan untuk individu dengan cacat fisik dan mental, dan panti jompo juga akan diizinkan mulai 1 Oktober, tambahnya.