Foto diambil dari Taiwan News.
Departemen Informasi dan Pariwisata atau (TPEDOIT) mengundang kelompok tur bagi 200 pejabat Indonesia dari industri perjalanan dan media untuk dijamu makan malam pada Selasa lalu sebagai upaya untuk memasuki pasar pariwisata Indonesia yang kebanyakan sebagai umat Muslim.
Seperti yang diberitakan Taiwan News, para perwakilan dari Indonesia tersebut dijadwalkan tinggal delapan hari di Taiwan dari tanggal 9 hingga 16 November termasuk perjalanan ke Taoyuan, Tainan, Chiayi, Kaohsiung, dan Taipei.
Menurut Komisaris TPEDOIT, Chien Yu-yen, setelah Taiwan memberikan kelonggaran pembatasan visa untuk Indonesia September ini, telah terlihat wisatawan dari Asia tenggara naik 17,88% saat ini. Angka statistik juga menunjukkan bahwa hanya 18% dari pengunjung Indonesia yang datang ke Taiwan untuk tujuan wisata, dan hal itu menunjukkan adanya pertumbuhan.
Pemerintah Kota Taipei berupaya menciptakan lingkungan yang ramah bagi rekan-rekan Muslim, Chien mengumumkan bahwa ada 41 restoran dan hotel Halal di Taipei termasuk mushola yang berada di Taipei Main Station. Pemerintah Kota juga sedang mengusahakan agar 32 Night Market bebas “Babi” dan “Alkohol”.
Tur grup ini telah mengunjungi Huashan Creative Park, Ximending, Commercial District Xinyi, Taipei 101, dan Taipei Discovery Center. Mereka mengemukakan bahwa transportasi di Taipei sangat nyaman, baik perhotelan, dan tatanan sosialnya.