Foto diambil dari CNA.
Sekitar 10.000 pekerja turun ke jalan pada Hari Buruh pada hari Senin kemarin (1/5) untuk meminta perlindungan hak-hak buruh yang lebih baik dan memprotes eksploitasi yang dilakukan oleh para bos.
Para buruh memulai demonstrasi di depan Kantor Presiden. Penyelenggara demonstrasi adalah gabungan dari serikat buruh di Taiwan menyerukan tadanya perbaikan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan dan untuk melarang memberikan pekerjaan yang tak normal.
Mereka juga menuntut kenaikan upah minimum, jaminan dasar pensiun kerja, dan perlindungan hak buruh untuk dirundingkan bersama. Para buruh juga merundingkan pemerintah agar juga merawat pekerja yang telah pensiun dengan lebih baik, serta memperbaiki lingkungan dan menjaga kondisi kerja di Taiwan.
Pada pemberhentian terakhir di luar kantor Chinese National Federation of Industries atau Persatuan Perusahaan Nasional China, para buruh marah melemparkan botol plastik ke plakat dengan gambar konglomerat bisnis yaitu Douglas Hsu (徐旭東), yang menyebutnya sebagai “bos manja” yang bertanggung jawab atas pengurangan hak-hak buruh.
Menanggapi protes tersebut, juru bicara kepresidenan Sidney Lin (林鶴明) mengatakan bahwa hak-hak pekerja telah menjadi agenda utama pemerintah selama tahun lalu, oleh karena itu banyak peraturan yang memihak para pekerja telah disahkan.
Salah satu contohnya, adalah penghapusan persyaratan bagi pekerja migran yang kontrak tiga tahunnya telah berakhir untuk meninggalkan Taiwan setidaknya satu hari sebelum mereka dapat dipekerjakan kembali.
Ke depannya, pemerintah akan lebih fokus pada peningkatan industri Taiwan dan memperbaiki perekonomian sehingga kondisi kerja dan upah buruh dapat meningkat.