Foto diambil dari CNA.
Polisi Taiwan akhirnya berhasil menangkap dan memecahkan jaringan internasional pembobol ATM pada hari Minggu kemarin (17/7). Kepolisian berhasil menangkap tiga tersangka berasal dari Eropa Timur yang bersama dengan 12 orang lain diduga mencuri lebih dari NT $ 83.000.000 (US $ 2,6 juta) dari ATM First Bank di tiga kota.
Latvia Andrejs Peregudovs, Rumania Colibaba Mihail, dan Moldova Niklae Penkov diyakini bagian dari jaringan tindak pidana yang disinyalir ada 15 anggota dari lima negara. Jaringan tersebut telah mencuri uang di 51 ATM dengan cara meng-hack beberapa cabang First Bank di Taipei, New Taipei City dan Taichung pada tanggal 9 – 10 Juli, saat semua orang terfokus pada Taifun.
Polisi menemukan beberapa uang sejumlah NT $ 50 juta yang disembunyikan dalam tiga koper di sebuah hotel di daerah Dazhi Taipei di mana Mihail dan Penkov tinggal. Direktur Badan Kepolisian Nasional, Jenderal Chen Kuo-en (陳國恩) mengatakan bahwa penyelidik bekerja sama dengan pejabat pemerintah lainnya, telah membuktikan Taiwan tidak mudah dirampok. “Taiwan bukanlah surga bagi penjahat asing,” katanya.
Chen mengatakan bahwa seorang pejabat perwakilan Taiwan di Moskow melaporkan bahwa dua tersangka berkewarganegaraan Rusia yang telah dilaporkan ke pihak berwenang Rusia sudah diinterogasi di bandara Moskow, tetapi dibebaskan.
Jaringan tersebut terdiri dari 10 warga negara asing, termasuk enam orang Rusia dan tiga warga Rumania dan seorang warga Latvia yang melarikan diri dari Taiwan segera setelah menarik dari uang dari pencurian tersebut. Dari tiga yang ditangkap pada hari Minggu kemarin, investigasi yang sedang berlangsung menghasilkan tiga tersangka lainnya, yang berasal dari Estonia dan Australia. Dia juga mengatakan bahwa tidak ada orang Taiwan yang berada di daftar tersangka, namun ada seorang wanita Taiwan terdaftar sebagai “orang yang berkepentingan.”