Foto diambil dari CNA.
Menurut peraturan baru yang mulai berlaku Minggu (29 Agustus), pekerja migran harus mendaftar ke pemerintah pusat untuk mempertimbangkan tawaran pekerjaan di sektor mereka sebelum mereka dapat pindah ke industri lain yang kemungkinan membayar lebih tinggi.
Selama pandemi COVID-19, Taiwan telah memberlakukan pembatasan masuknya pekerja asing, yang menyebabkan keluhan tentang kekurangan tenaga kerja. Akibatnya, pabrik telah menarik pengasuh asing dari sektor rumah tangga untuk memasuki pekerjaan industri bergaji lebih tinggi, ujar CNA melaporkan.
Kementerian Tenaga Kerja (MOL) melaporkan bahwa pihaknya berupaya membatasi pergerakan semacam itu dengan mengakhiri praktik bahwa kesepakatan antara majikan lama dan baru sudah cukup untuk memungkinkan seorang pekerja migran berpindah sektor.
Di bawah aturan baru, para pekerja harus mendaftar ke ketenagakerjaan pemerintah pusat, di mana selama 14 hari pekerjaan di sektor mereka saat ini akan diiklankan. Hanya jika tidak ada tawaran pekerjaan selama periode tersebut, mereka dapat beralih mencari pekerjaan di luar sektor pekerjaan aslinya.
Jika tidak ada pekerjaan baru yang akan datang dalam waktu 60 hari sejak pendaftaran transfer, atau setelah perpanjangan selama 60 hari, para pekerja migran harus kembali ke negara asal mereka. MOL menekankan bahwa sebagian besar pekerja asing telah dilatih untuk bekerja di satu sektor tertentu sebelum berangkat ke Taiwan.