Foto perdana Menteri Taiwan Su-Tseng Chang.
Jika Taiwan terus mencatat tidak ada kasus coronavirus (COVID-19) hingga 7 Juni, pemerintah akan mempertimbangkan pencabutan larangan pembatasan terkait virus, ujar Perdana Menteri Su Tseng-chang (蘇貞昌).
Tanggal 7 Juni dipilih karena hari itu, Taiwan kemungkinan akan menyelesaikan periode keempat berturut-turut dari 14 hari tanpa kasus lokal baru. Kasus coronavirus yang jarang terjadi baru-baru ini, dan terakhir diumumkan pada 21 Mei, seorang pria berusia 30-an yang telah bekerja di Meksiko.
Menyikapi rapat Kabinet khusus pada Selasa lalu untuk membahas hal ini, Su mengatakan masyarakat tidak perlu menunggu sampai liburan Festival Perahu Naga 25-28 Juni untuk diizinkan melanjutkan kembali cara hidup yang normal.
Sementara langkah-langkah baru tidak akan diumumkan sampai 1 Juni, perdana menteri menekankan bahwa pelonggaran pembatasan terutama akan berlaku untuk wilayah domestik. Pemantauan ketat perjalanan internasional dan perbatasan negara akan tetap berlaku sampai negara-negara lain seaman Taiwan.
Perdana menteri menunjukkan bahwa sementara pandemi merebak di seluruh dunia, Taiwan lolos, dengan masyarakat dapat menjalani kehidupan normal. Begitu aturan baru diumumkan pada 1 Juni, penduduk akan diizinkan bepergian tanpa rasa takut atau khawatir, tambahnya. Taiwan telah mencatat 441 pasien coronavirus, termasuk tujuh kematian.