Foto diambil dari CNA.
Jumlah kasus virus corona impor ke Taiwan terus meningkat, Menteri Kesehatan dan Kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Chen Shih-chung (陳 時 中) sedang mempertimbangkan untuk mendenda pelanggar wajib masker jika melanggar aturan di tempat umum.
Awal bulan ini, Chen mengumumkan delapan tempat umum yang mewajibkan pemakaian masker, termasuk sekolah, tempat ibadah, fasilitas medis dan kesehatan, transportasi umum, tempat hiburan, pasar, dan acara sosial berskala besar. Pada saat itu, Chen mengatakan tidak ada denda yang akan diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan tetapi dia berharap masyarakat akan menghormati pemerintah demi keamanan untuk semua.
Selama wawancara dengan media lokal kemarin, Chen mengatakan pihaknya telah memperhatikan bahwa kurang dari 70 persen orang Taiwan yang mematuhi kebijakan menggunakan masker. Sudah dua minggu sejak kebijakan itu diumumkan, tetapi sejumlah besar warga tampaknya masih percaya mengenakan masker di ruang publik tidak diperlukan karena tidak adanya infeksi lokal.
Chen menekankan bahwa tidak adanya kasus lokal yang dilaporkan tidak menjamin risiko nol, kemungkinan masih ada kasus yang tidak terdeteksi. Dia mengatakan denda akan dikeluarkan jika persentase orang yang menolak memakai masker di tempat yang diperlukan tetap rendah.
Sementara itu, Menteri Kesehatan juga menegaskan bahwa penimbunan masker merupakan masalah yang terus berlanjut. Banyak warga yang menimbun masker untuk keadaan darurat tetapi ada batasan yang masuk akal.
Meskipun CECC belum menjatuhkan denda kepada pelanggar aturan wajib masker, pemerintah Kota Kaohsiung dan Kabupaten Yunlin telah mengatakan bahwa mereka akan mendenda warga jika mereka ditemukan tanpa menggunakan masker di salah satu dari delapan jenis tempat umum. Kota Tainan juga telah mewajibkan pemakaian masker di semua tempat dalam ruangan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi gelombang kedua infeksi di Taiwan.