Foto diambil dari CNA.
Seorang teman dari kasus coronavirus novel ke-32 Taiwan (COVID-19) ditempatkan di bangsal terisolasi tekanan negatif di Kaohsiung pada hari Rabu (26 Februari) setelah merasa tidak sehat.
Pada hari Rabu, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mengonfirmasi bahwa pasien virus korona ke-32 negara itu adalah orang Indonesia yang tidak memiliki dokumen yang telah bekerja secara ilegal sebagai pengasuh di beberapa rumah sakit Taiwan utara. Kemudian, CDC juga mengumumkan pergerakan pasien dalam beberapa hari terakhir, mengungkapkan bahwa ia telah mengunjungi banyak tempat umum di Taipei dan sekitarnya termasuk Kuil Longshan, Pasar Malam Shilin, Mal bawah tanah Kota Taipei, dan Taman Dongsheng New Taipei City, berkeliling dengan bus, kereta MRT, dan TRA.
Selama konferensi pers pada hari Sabtu (28 Februari), Departemen Kesehatan Kota Kaohsiung mengatakan bahwa teman wanita itu, juga orang Indonesia, bekerja di sebuah pabrik di Distrik Gangshan, Kaohsiung. Departemen menambahkan bahwa dia telah melakukan kontak dekat dengan kasus ke-32 Februari 16-18 dan mulai mengalami sakit tenggorokan dan ketidaknyamanan pada 25 Februari.
Otoritas kesehatan menunjukkan bahwa pekerja migran, yang berusia 20-an tahun, segera ditempatkan di bangsal terisolasi setelah menunjukkan gejala, tetapi sejauh ini, ia telah dua kali dites negatif untuk virus corona. Namun, demi alasan keamanan, pabrik tempat wanita itu bekerja telah ditutup sementara atas permintaan pemerintah Kaohsiung, lapor ETtoday.
Menurut Liberty Times, pihak berwenang telah mengkonfirmasi bahwa pekerja migran tersebut telah melakukan perjalanan keliling Taipei dengan pengasuh Indonesia yang terinfeksi selama kunjungannya. Keduanya tinggal di sebuah hotel dekat TMS pada 17 Februari.