Foto Kantor Inspeksi Ketenagakerjaan Toyuan. Foto diambil dari Google Maps/Asia Times.
Pemerintah kota Taoyuan mengeluarkan sebuah laporan mengenai kondisi kerja buruh migran dan satu tempat kerja diperintahkan untuk berhenti produksi sampai melakukan perbaikan terhadap sistem ketenagakerjaannya.
China Times melaporkan bahwa Kantor Inspeksi Tenaga Kerja di Taoyuan telah memeriksa setiap tempat kerja di kota tersebut yang mempekerjakan 30 atau lebih pekerja migran. Dalam pemeriksaan tersebut dilaporkan bahwa sekitar 37 tempat kerja terdapat penyimpangan, termasuk bahaya kesehatan dari operasi produksi yang berpotensi membahayakan (54%), bahaya jatuh (13%), bagian mesin yang berputar tanpa pelindung yang memadai (22%) , dan bahaya listrik (11%).
Sebanyak 80 pelanggaran lainnya dihasilkan dari non teknis seperti manajemen bisnis kurang lancar, 30% di antaranya gagal memberikan himbauan kesehatan dan keselamatan kerja kepada pekerja, sementara 26,25% melibatkan sistem pengelolaan kesehatan kepada buruh.
Kantor Inspeksi Tenaga Kerja mengatakan akan memeriksa kembali tempat kerja yang bermasalah dan jika perbaikan tidak dilakukan, pelaku akan didenda antara NT $ 30.000 dan NT $ 300.000 (US $ 1.000 sampai $ 10.000), tergantung pada tingkat penyimpangan.
Hingga Juli bulan lalu, dilaporkan adanya 77 kasus kesehatan yang berbahaya di tempat kerja dimana sebanyak 40% tenaga kerjanya adalah buruh migran.
Kantor tersebut berencana mengadakan seminar mengenai kesehatan dan keselamatan kerja menggunakan berbagai bahasa asing, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran pekerja.