Foto diambil dari CNA.
Dua pekerja migran yang kedapatan membunuh merpati dan burung pipit dengan ketapel mengatakan kepada polisi bahwa mereka hanya ingin mendapatkan lebih banyak pengikut di media sosial.
Polisi di Xihu Kabupaten Changhua mengetahui tentang perilaku mereka ketika mereka menemukan rekaman pembunuhan kejam di platform video TikTok, ujar laporan CNA.
Menganalisis video tersebut, polisi menemukan para pria yang berasal dari Vietnam di Puyan, adalah pekerja migran asing. Pada hari Jumat (22 Januari), polisi mengundang dua warga Vietnam bermarga Nguyen untuk menjelaskan video tersebut di kantor polisi.
Dua karyawan pabrik perangkat keras mengatakan mereka ingin menarik lebih banyak viewers ke akun TikTok. Mereka telah mengatur tiga “penembakan” sejak September lalu, tetapi mereka tidak tahu berapa banyak burung yang dibunuh.
Keduanya akan diadili karena melanggar Undang-Undang Perlindungan Hewan, kata polisi.