Foto diambil dari UDN.
Pihak kepolisian terus melancarkan penyelidikannya untuk menangkap para pekerja migran kaburan dikarenakan kasus sebelumnya dimana seorang TKA kaburan asal Vietnam tertangkap menjadi kernet truk yang mengakibatkan kecelakaan kereta api naas awal bulan ini.
Ketika polisi Keelung pergi ke toko Indonesia untuk memeriksa identitas, seorang wanita memiliki ekspresi yang berbeda. Dia ketakutan melihat petugas polisi, sehingga membuat polisi tersebut memeriksa identitasnya. Ketika meminta identitasnya, ia berbohong bahwa ARC-nya dibawa majikan. Dia juga tidak menyimpan foto atau fotokopi ARC seperti pekerja migran lainnya. Setelah diinterogasi polisi, akhirnya mengaku bahwa ia kaburan. Bahkan ia telah menjadi kaburan selama 12 tahun.
Kepolisian Keelung menyatakan bahwa untuk memperkuat penjagaan keamanan publik, pihaknya telah menerapkan “pelayanan pemeriksaan sementara urusan luar negeri” di beberapa tempat berkumpulnya buruh migran asing di kabupaten tersebut. Polisi dari Grup 3 Sub-biro Polisi No.1 dan Kantor Polisi Jalan Nanrong sedang bertugas pada malam hari tanggal 20. Seorang wanita Indonesia berusia 30-an di sebuah toko Indonesia di Jalan Xiaosi melihat polisi muncul dan tampak gelisah.
Polisi meminta perempuan Indonesia itu untuk menunjukkan identitasnya, dia menyatakan bahwa izin tinggal disimpan di rumah majikannya. Sebagian besar pekerja migran akan mengambil foto izin tinggal mereka untuk keadaan darurat, tapi dia tidak bisa menunjukkannya. Polisi mengatakan kepadanya bahwa jika dia tidak dapat bekerja sama dalam pemeriksaan untuk membuktikan identitasnya, dia akan dikirim ke tim khusus dari Departemen Imigrasi untuk mendapatkan bantuan.
Polisi mengetahui bahwa perempuan Indonesia datang bekerja di Taiwan dan menjadi migran tersesat 12 tahun yang lalu, dia diperkenalkan oleh sesama penduduk desa untuk bekerja di mana-mana. Pada tanggal 20 ia naik kereta api dari Hsinchu ke Keelung untuk mencari temannya, dan tak menyangka ia ditangkap oleh polisi di sebuah toko di Indonesia.