Foto diambil dari CNA.
Seorang wanita Indonesia yang tinggal di Taichung yang meminta bantuan untuk menyelamatkan bayi laki-lakinya yang meninggal kemudian ditahan pada hari Senin setelah polisi menemukannya berada di Taiwan secara ilegal, dan dia akan dideportasi.
Saat menyelidiki kematian bayi tersebut, polisi menemukan bahwa wanita tersebut adalah seorang pekerja migran yang kabur, dan memutuskan untuk menahannya di pusat penahanan (detention) saat dia menunggu untuk dipulangkan ke Indonesia karena melanggar ketentuan kontraknya.
Menurut biro pemadam kebakaran kota, ia menerima panggilan telepon dari pemiliknya Senin pagi yang mengatakan bahwa wanita Indonesia itu meminta bantuan melalui aplikasi LINE karena putranya berhenti bernapas.
Melalui seorang penerjemah, seorang petugas dari pusat komando tugas biro segera menghubunginya secara online dan menyuruhnya melakukan CPR pada bayi laki-laki itu ketika petugas pemadam kebakaran bergegas ke apartemen wanita itu.
Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian, bayi laki-laki itu tidak memiliki detak jantung dan kemudian dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit, kata biro tersebut.
Polisi menemukan bahwa bayi laki-laki berusia kurang dari satu bulan tidak memiliki tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya dan menduga bahwa ia mungkin meninggal karena sesak napas, kata polisi Taichung.
Mereka mengatakan wanita itu mencari bantuan segera setelah pergi untuk merawat tubuh bayi dan menemukan bahwa dia tidak memiliki detak jantung dan wajahnya menjadi gelap.
Dia mengatakan bayi laki-laki itu mungkin telah tertindih oleh anak TKI kaburan yang lainnya yang berusia tiga tahun ketika kedua anak laki-laki itu sedang tidur di tempat tidur, kata polisi.
Selain kedua putranya, wanita itu juga sedang merawat seorang anak berusia tiga bulan lainnya, putra dari teman-temannya, ketika polisi tiba di apartemennya. Anak laki-laki yang dirawatnya kemudian dikembalikan ke orang tuanya, kata polisi.
Putra perempuan itu yang berusia tiga tahun telah ditempatkan di tempat penampungan dan akan kembali ke Indonesia bersama ibunya ketika dia dipulangkan, kata polisi.