Foto-foto dok pribadi Indosuara.
Indosuara kemarin sore (25/7) mengunjungi seorang TKI asal Semarang yang telah bekerja di Taiwan selama 1,5 tahun sakit parah dirawat di ruang intensive care atau ICU tepatnya di Taipei Veterans General Hospital, jalan Shipai Road, Beitou. TKI yang berusia 33 tahun bernama Romhayati awalnya tanggal 14 Juli merasakan sakit demam dan dibawa ke rumah sakit. Tanggal 15 Juli majikannya kembali membawanya ke rumah sakit karena ia merasakan sesak nafas. Akhirnya ia masuk UGD, dan tanggal 19 Juli ia masih merasakan sesak nafas dan akhirnya masuk intensive care.
Tanggal 20 Juli dokter menyatakan bahwa seluruh organ dalamnya tidak berfungsi dan ia harus menggunakan tabung oksigen untuk bernafas. Ia pernah mengeluhkan sempat terdapat 3 benjolan di kakinya seperti digigit nyamuk. Kemungkinan daya tahan tubuhnya lemah dan saat itu kondisinya memang sudah ada tanda-tanda gejala sakit yang lama, saat dibawa ke dokter oleh majikannya, dokter pun menyatakan bahwa keadaannya sudah parah. Diagnosa penyakit salah satunya catastrophic antiphospholipid syndrome.
Dokter mengatakan bahwa usus, ginjal, hatinya sudah tidak berfungsi lagi. Romhayati yang sehari-hari menjaga lansia berusia 90 tahun ini akhirnya dibantu dokter dan agensinya dirawat di rumah sakit.
Akibat kondisinya yang kritis, dokter menganjurkan untuk melakukan tanda tangan oleh pihak keluarga yang menunjukkan bahwa pihak keluarga siap untuk menerima keadaan apapun. Saudaranya yang bekerja di Ximen dan Keelung pun sempat datang dan melakukan tanda tangan tersebut setelah melakukan kontak dengan suaminya di Indonesia. Majikan dan agensinya sedang mengundang suaminya untuk datang ke Taiwan dan membantu membiayai kedatangannya.
Ketika dihubungi oleh Indosuara, pihak KDEI dari Departemen Tenaga Kerja juga telah mengunjungi Romhayati di rumah sakit. Biaya yang telah dikeluarkan untuk sakitnya hingga saat ini berkisar antara NT$ 154,496. Indosuara memberikan dana bantuan IS Peduli yang diserahkan langsung pada organisasi sosial.
Organisasi sosial penggalangan dana yang sempat membantu Romhayati membuka kesempatan bagi siapapun juga yang ingin membantu agar dapat menghubunginya.