Foto dok pribadi Indosuara.
Tahun 2020 adalah tahun tersulit bagi Anis. Pekerja Migran Indonesia yang baru bekerja 7 bulan di Hsinchu ini menghadapi kenyataan pahit jika dirinya tak bisa lagi bekerja akibat kecelakaan yang ia alami. Kebakaran di sekujur tubuhnya bermula saat pada tanggal 8 Agustus tahun 2020 lalu pukul 10.30, ia bertugas menyiapkan nenek yang dijaganya makan siang. Saat sedang memasak, gas elpijinya habis. Ia pun meminta sang majikan (anak ama) untuk membantunya mengganti gas.
Namun saat itu majikannya sibuk dan memintanya untuk memasang sendiri gas tersebut karena ia pernah diajari sebelumnya. Berhubung gas masak sudah habis, majikan memintanya mengganti dengan gas air panas yang digunakan untuk mandi.
Saat memasang selangnya, Anis sempat teledor lupa mematikan gasnya, sehingga ada bocor sedikit dan baunya mulai tercium. Ia pun berinisiatif menyalakan kipas angin agar baunya hilang. Saat mau menyalakan kipas angin, tangan Anis yang satunya tetap memegang gas untuk menutup selangnya. Pada saat yang bersamaan, majikannya tidak tahu jika tangan Anis memegang selang, dan majikannya menyalakan kompor sehingga membuat tangan dan tubuh Anis terbakar.
Akhirnya sang majikan memanggil ambulan untuk membawa Anis ke rumah sakit. Saat itu Anis masih sadar bahkan bisa berjalan. Setelah pengobatan selama 5 bulan, tubuh Anis yang kebakaran pun masih belum juga membaik. Sehari-harinya ia harus menggerakkan tubuhnya selama 15 menit, jika tidak, akan terasa seperti mati rasa. Mulai Agustus hingga bulan Desember, Anis tidak bekerja tetapi majikannya tetap menggajinya. Ia pun diperbolehkan tinggal di Taipei tempat majikannya karena harus berobat di sana.
Anis pun merasa tidak enak dengan majikannya yang membayarnya dan mengobatinya meskipun ia tidak bekerja lagi. Saat menjalani pengobatan atau terapi di rumah sakit, ia sempat bertanya mengenai berapa lama bisa sembuh. Ternyata, korban kebakaran mempunyai kesembuhan yang lama sekitar 2 – 3 tahun. Ia pun merasa jika waktu tersebut terlalu lama, sehingga ia minta agensinya untuk dipulangkan ke Indonesia segera. Indosuara pun memberikan IS Peduli kepada Anis untuk sedikit bantuan bagi terapi penyembuhannya.