Seolah menjadi tradisi saat ini di Taiwan, tepatnya di Taipei Main Station atau TMS dalam setiap hari raya Idul Fitri menjadi tempat bertemu dan berkumpulnya pekerja dari Indonesia baik formal maupun informal.
Hari raya idul fitri tahun ini yang jatuh pada hari Rabu tanggal 6 Juli 2016. Kebanyakan rekan-rekan BMI masih bekerja dan tidak mendapat izin libur, hanya sebagian diizinkan untuk menunaikan salat Ied.
Untuk mengganti perayaan hari raya atau halal bi halal, maka pada hari Minggu tanggal 10 Juli 2016 banyak yang meminta izin libur untuk bertemu dengan sahabat atau saudaranya sekaligus merayakan hari Idul Fitri meski tertunda beberapa hari. Mudahnya rute Taipei Main Station membuatnya sebagai tempat tujuan favorit untuk bertemu. Selain mudah ditemukan tempatnya, Taipei Main Station juga adalah tempat yang nyaman, karena di ruang aula adalah ruangan ber-AC.
Banyaknya BMI yang mengadakan pertemuan di Tampei Main Station atau lebih akrab disebut TMS oleh para BMI ini membuat aula tak mampu menampung sebagian BMI, sehingga mereka terpaksa menempati tempat-tempat di depan toko-toko di seluruh area TMS bahkan sebagian di taman sekitar stasiun ini meski di halaman utama tersedia dua tenda besar yang juga penuh dalam acara tabligh akbar hari itu.
Momen Religius
Selain bertemu dengan sanak saudara atau teman, para BMI juga bisa sambil menimba ilmu agama di lokasi Taipei Main Station. Acara tabligh akbar yang mendatangkan ustadz-ustadz dari Indonesia. Dalam acara tabligh akbar juga tersedia bazaar yang menjual berbagai masakan khas Indonesia, terutama menu khas hari raya lebaran. Tak hanya makanan khas Indonesia yang di jual di stan-stan samping kiri dan kanan panggung tetapi juga berbagai baju muslim dan muslimah serta buku dapat dibeli di sana.
Panggung Hiburan di Yuanshan
Perayaan idul fitri oleh umat muslim setiap tahunnya yang mayoritas BMI ini rasakan oleh pemerintah Taiwan. Tempat berkumpulnya para BMI yang sejak dulu hanya di TMS dalam merayakannya ternyata dapat terbaca oleh pemerintah Taiwan. Hal ini terbukti dengan disediakannya acara panggung hiburan di hari lebaran di mana para BMI mengambil libur untuk bersilaturahmi layaknya di Indonesia. Hari libur istimewa yang tidak sedikit dari pekerja sektor informal hanya didapat sebulan sekali, tiga bulan sekali, bahkan setahun sekali ini tentu tidak akan disia-siakan oleh mereka untuk sekedar melepas rindu bersama orang-orang satu daerah atau lainnya.
‘Sambil menyelam minum air’, selain silaturahmi mereka juga ingin menikmati hiburan yang disediakan oleh pemerintah Taiwan dengan mendatangkan artis dangdut nasional, Siti Badriah.
Pelantun Berondong Tua yang sudah tidak asing lagi bagi para BMI dan masyarakat Indonesia di manapun berada.
Selain menyaksikan penampilan artis dangdut ibu kota, para BMI juga dapat menyaksikan penampilan artis-artis dan grup band dari kalangan BMI Taiwan. Dalam acara yang di pandu oleh Agoeng Antonius, Anny Ting, dan Melvi Lia sebagai MC penonton juga dapat menyaksikan penampilan Real Play Band, Ex-Series Band, Marya Isma, Melvi Lia (menyanyi), dan aksi dari PSHT Taiwan.
Acara hiburan yang sebelumnya diisi dengan siraman rohani oleh Syaikh Muh, Ali Jaber hingga menjelang salat Dzuhur ini memang tak seramai acara tabligh akbar di halaman Taipei Main Stasion dan aula TMS. (rf)