Foto diambil dari CNA.
Penyebab kecelakaan tanggal 19 Juli lalu yang menewaskan sebanyak 26 orang sudah menemukan hasilnya. Setelah dilakukan otopsi jenazah dari sang sopir, ditemukan bahwa ternyata sopirnya dalam keadaan mabuk.
Hasil toksikologi dari otopsi menunjukkan tingginya tingkat alkohol dalam darah, urine dan perut sang sopir, Su Ming-cheng (蘇明成), kata jaksa Wang Yi-chen (王 以 成) pada konferensi pers Jumat (29/7) ini.
Tingkat alkohol dalam darah Su pada saat kematiannya adalah 215 miligram per desiliter (mg / dL). Tingkat alkohol dalam urine pengemudi adalah 207 mg / dL, dan dalam perutnya 3.708 mg / L, tetapi tidak ada bukti menggunakan obat-obatan terlarang atau obat penenang.
Seperti dilaporkan CNA, berdasarkan hukum perundang-undangan di Taiwan, jika mengemudi dengan tingkat alkohol sebesar 0,25 mg / L saja bisa dihukum sampai dua tahun penjara. Bayangkan jika tingkat alkohol yang diminum sang sopir sebanyak itu.
Su mengemudi bus wisata yang membawa 24 wisatawan asal Cina dan pemandu wisata Taiwan sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara Internasional Taoyuan ketika bus menabrak pagar pembatas jalan bebas hambatan dan terbakar. Parahnya lagi, pintu darurat pun tak bisa dibuka.
Penyidik sedang mencari kebenaran kapan tepatnya Su menenggak minuman keras tersebut dan mengapa ada lima wadah plastik di bus yang diuji positif hasilnya serupa seperti bensin.
Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai apakah kejadian itu adalah kesengajaan bunuh diri sang sopir, Wang mengatakan jika jaksa tidak bisa menanggapi hal tersebut saat ini.
Penyelidikan pertama difokuskan pada mengapa pintu keluar darurat di bus tidak bisa dibuka dari luar oleh polisi yang sedang patroli di dekat lokasi kecelakaan dan hal itu hanyabisa dibuka dari dalam.
Sebanyak 23 keluarga dari 24 wisatawan asal Cina yang tewas dalam kebakaran tersebut telah sepakat untuk menerima kompensasi masing-masing keluarga menerima sebesar NT $ 6.640.000 (US $ 208,024.98), yang sebagian besar dibayarkan oleh asuransi. Sementara itu, satu keluarga telah memilih untuk bernegosiasi melalui penyelesaian dengan pengacara mereka.