Foto diambil dari CNA.
Tim penyidik kembali menemukan kemajuan mengenai pemicu terjadinya kebakaran yang menewaskan 26 orang pada bus wisata di jalan tol Taoyuan pada 19 Juli lalu. Baca berita perkembangan terakhirnya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-taiwan/update-kebakaran-bus-wisata-di-tol-taoyuan-mengapa-jendela-darurat-tak-bisa-dibuka/
Seperti yang ditulis oleh China Post, tim penyidik mendeteksi adanya ignitable substances atau salah satu zat berbahaya yang mudah terbakar. Zat tersebut seperti berupa bensin. Para penyidik menemukannya di antara puing-puing kebakaran pada Minggu kemarin (24/7).
Jaksa penyidik di Kantor Taoyuan District mengatakan bahwa penemuan tersebut bisa menjadi salah satu hal penyebab kebakaran. Namun mereka masih belum menemukan dari mana asal api tersebut. Jaksa mengatakan bahwa setelah mengirim sampel puing-puing untuk dianalisis di laboratorium, mereka juga menemukan jejak bahan bakar di dalam wadah yang rusak di dekat kursi pengemudi, kemudian di tempat dekat pengemudi, dan di atas karpet di pintu keluar bagian depan, serta di dalam tiga wadah plastik di bagasi bus.
Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan mengapa bahan mudah terbakar tersebut ada di dalam bus. Tim kejaksaan juga mengunjungi rumah duka di Zhongli untuk memeriksa jenazah sopir Taiwan dan pemandu wisatanya.
Akibat kecelakaan ini, telah menghidupkan kembali kekhawatiran keamanan para wisatawan China daratan untuk berwisata ke Taiwan, serta dugaan banyaknya bahaya kendaraan hasil dari rakitan Taiwan.
Isu Beredarnya Rekaman Mengenai Produksi Bus
Menurut media lokal setempat, rekaman audio mengenai percakapan antara seorang karyawan dari perusahaan bus (玫瑰 石 通 運 有限公司) dan mantan mekanik mengenai standar bus tersebut.
Dalam rekaman itu, mengklaim bahwa bus naas tersebut telah dirakit secara ilegal oleh mekanik lain yang tidak memiliki lisensi bersertifikat. Jaksa memanggil empat orang yang terlibat dalam percakapan tersebut untuk membuat pernyataan apakah hal itu benar.
Perusahaan bus mengaku bahwa rekaman tersebut adalah fitnahan dari dua karyawan yang meninggalkan perusahaan lima tahun yang lalu. Perusahaan bus tersebut juga akan mengajukan kasus hukum terhadap orang-orang dalam rekaman tersebut.