Foto walikota Taoyuan diambil dari CNA.
Walikota Taoyuan Cheng Wen-tsan (鄭文燦) mengatakan bahwa asrama yang menampung lebih dari 50 pekerja migran harus memberlakukan langkah-langkah untuk menghindari infeksi cluster COVID-19, sementara ia mendorong perusahaan dengan lebih dari 500 karyawan untuk menguji semua karyawan untuk penyakit tersebut. .
Pengumuman itu muncul setelah wabah di tiga perusahaan teknologi di Kabupaten Miaoli mengakibatkan total 206 kasus yang dikonfirmasi pada hari Sabtu, termasuk 180 pekerja migran dan 26 pekerja lokal.
Cheng mengatakan selama siaran langsung di Facebook bahwa kota itu memiliki lebih dari 116.000 pekerja migran, di antaranya 25.000 adalah pengasuh rumah tangga dan lebih dari 90.000 adalah pekerja pabrik. Taoyuan memiliki persentase pekerja migran tertinggi di Taiwan sebanding dengan populasinya, tambahnya.
Walikota mengatakan bahwa untuk meningkatkan pencegahan penyakit, lebih dari 300 asrama di kota yang menampung lebih dari 50 pekerja migran masing-masing harus mengambil tindakan untuk mencegah wabah. Area umum di asrama, fasilitas olahraga, dan ruang karaoke harus ditutup.
Lebih lanjut walikota mengatakan, 16 perusahaan dengan lebih dari 500 karyawan, terutama yang mempekerjakan tenaga kerja asing, harus mewajibkan personelnya untuk melakukan tes cepat COVID dan kemudian memberikan tes PCR kepada mereka yang hasilnya positif. Kota ini akan berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan dan rumah sakit atau pusat kesehatan untuk pengujian.