Foto diambil dari Taipei Times.
Seorang wanita di Kabupaten Pingtung bermarga Chu (朱) telah didenda NT$1.000 oleh Pengadilan Distrik Pingtung karena mencuri daun bawang yang ditanam oleh tetangganya.
Meskipun Chu melakukan apa yang dianggap beberapa orang sebagai kejahatan kecil, karena korban seorang wanita bermarga Yin (尹) sering mengalami pencurian, dia tidak bisa memaafkannya, ujar Kepala Kejaksaan Distrik Pingtung Chen Yi-li (陳怡利).
Karena kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan, jaksa meminta ringkasan hukuman setelah mempertimbangkan sikap terdakwa dan perasaan korban. Sebenarnya, nilai sayuran yang dicuri bukanlah dasar utama penilaian.
Kasus ini terjadi pada Juli tahun lalu, ketika Yin menelepon polisi setelah menemukan bahwa daun bawang yang dia tanam di depan rumahnya dicuri.
Polisi memeriksa rekaman dari kamera pengintai di persimpangan dan menemukan seseorang telah memarkir sepeda motor di depan rumah Yin dan pergi setelah mencabut tanaman.
Setelah melacak plat nomor kendaraan, polisi mengidentifikasi pengendara sebagai Chu, yang tinggal di seberang Yin.
Menurut putusan pengadilan, yang dikeluarkan pada 26 Februari, denda dapat diringankan menjadi layanan masyarakat.
Beberapa ahli hukum mengatakan bahwa jaksa seharusnya tidak mengajukan tuntutan atau seharusnya menunda penuntutan, dengan alasan bahwa tidak perlu menggunakan sumber daya yudisial untuk insiden kecil seperti itu.
Pengadilan dapat memberikan masa percobaan dan memberi kesempatan kepada terdakwa untuk memperbaiki kesalahannya, kata mereka.
Pelanggaran tersebut termasuk membawa hukuman maksimal kurang dari tiga tahun penjara atau denda, termasuk pencurian, penggelapan, penipuan, pelanggaran kepercayaan, pemerasan dan menerima barang curian.
Yin menelepon polisi karena dia kesal. Karena mereka adalah tetangga, Chu bisa saja bertanya untuk meminta daun bawang, bukan mencurinya.