Keelung City Police Bureau, Nuannuan District, Keelung City, Taiwan. foto diambil dari Google Maps.
Seorang wanita Taiwan berusia 50-an awalnya tak sadar jika dia telah menjadi korban scammer penipuan online dan telah kehilangan lebih dari NT $ 3 juta (US $ 99.000).
Pada hari Rabu lalu, Biro Kepolisian Kota Keelung menerima peringatan dari Keelung First Credit branch, mengatakan bahwa ada seorang wanita yang mencoba mengirimkan uang remit sebesar NT $ 1 juta ke rekening luar negeri kemungkinan telah menjadi korban penipuan online, ujar China Daily News (CDN) yang dipublikasi pada hari Jumat.
Petugas polisi tiba di tempat kejadian, dibantu oleh kerabatnya dan mencoba berbicara kepada korban melalui telepon, membujuk wanita tersebut untuk menunda pengiriman uang.
Sekitar pukul 17:00, seorang anggota keluarga wanita tersebut mencari bantuan polisi setelah seorang pria asal Afrika yang tidak dikenal muncul dan berusaha mengambil uang tunai sebesar NT $ 1 juta dari wanita tersebut.
Wanita tersebut pada awalnya menolak bantuan polisi, bersikeras bahwa kekasihnya yang bernama Nicolas, adalah seorang pria yang mengaku sebagai keturunan warga Amerika dan Dubai, yang dia temui melalui sebuah aplikasi kencan online beberapa bulan yang lalu.
Ternyata penipuan tersebut melibatkan pria warga negara Liberia, Afrika Barat. Polisi pun akhirnya menangkap tersangka. Kekasih penipunya berkedok menunjukkan kasih sayang kepada wanita lajang tersebut untuk menipu serta mengambil uangnya sebelum mereka menghilang.
Tersangka pun ditahan oleh polisi. Sang penipu dilaporkan masuk ke Taiwan dengan visa turis dan bersikeras bahwa dia hanya berniat mengambil uang untuk kepentingan seorang teman, bukan untuk dirinya.