Menurut data yang dirilis oleh Dewan Pertanian atau Council of Agriculture (COA), flu burung telah merajalela di Taiwan sejak awal tahun ini, dimana tiga peternakan besar di Kabupaten Yunlin dikonfirmasi terinfeksi, sehingga mempengaruhi sebanyak 13 peternakan lainnya.
Seperti yang diberitakan CNA, tiga peternakan unggas yang terinfeksi telah ditutup pada tanggal 3 hingga 5 Februari karena telah terinfeksi wabah flu burung (HPAI) virus H5N2 ujar Biro Kesehatan Karantina Hewan dan Inspeksi Tanaman yang berada di bawah naungan departemen COA.
Untuk memberantas flu burung tersebut, pada tanggal 04-06 Februari lalu, biro tersebut telah memusnahkan unggas sebanyak 31.817 dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus. Sejauh ini, sebanyak 13 peternakan unggas – yang terletak di Yilan County dan 12 lainnya di Kabupaten Yunlin – telah dikonfirmasi telah terkena virus HPAI,dan menjadi H5N2 dan H5N8.
Sebanyak 127.792 burung telah dimusnahkan karena infeksi tersebut. Kasus ini adalah kasus pertama di Taiwan yang terserang infeksi H5N6. Pemerintah pun menghimbau masyarakat untuk waspada karena penyakit tersebut adalah penyakit menular. Sejak Oktober 2016, influenza tipe baru telah menyerang 340 peternakan unggas di Korea Selatan, dimana ada sebanyak hampir 33 juta burung yang dimusnahkan.
Di Jepang, sebanyak 201 burung liar yang terdeteksi telah terinfeksi H5N6 selama tiga bulan terakhir, dan virus lebih cepat menyerang 10 peternakan unggas di sana, menyebabkan hampir 1,4 juta burung harus dimusnahkan.