Gambar diambil dari findnigeriaproperty.com
Istilah investasi properti kini semakin dikenal kalangan masyarakat. Banyak yang berbondong untuk menginvestasikan sebagian hartanya dengan cara membelikan rumah ataupun tanah. Cara investasi benda tak bergerak ini semakin diminati masyarakat Indonesia sebagai simpanan atau tabungan bagi masa depan. Bahkan ada juga yang sengaja secara khusus berbisnis di bidang tersebut karena meraup untung yang tinggi.
Bagi Anda yang baru saja akan beranjak untuk berinvestasi di bidang tersebut, ada banyak hal yang perlu dipelajari. Seperti salah seorang penanya, seorang pemula yang baru saja ingin berinvestasi properti, ia pun menanyakan mana yang lebih menguntungkan antara investasi tanah atau rumah untuk satu lokasi yang sama.
Matius Jusuf, dalam bukunya Hot Property telah menjabarkan bahwa dalam suatu investasi ada yang dinamakan investment yield (nilai sewa). Jika investasi tersebut berbentuk tanah, pasti susah untuk menyewakannya. Namun jika berbentuk rumah, apalagi apartemen di lokasi yang strategis, investment yield-nya akan lebih besar.
Satu lagi keuntungan dalam berbisnis properti yaitu pendapatan capital gain (kenaikan harga properti) yang setiap tahun akan semakin meningkat terus. Dalam waktu kapanpun harga properti akan semakin meningkat. Kalau berinvestasi di tanah, mungkin hanya akan mendapatkan capital gain saja. Namun jika berinvestasi rumah, akan mendapatkan keuntungan ganda yaitu capital gain dan juga investment yield. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli properti rumah agar mempunyai nilai investment yield yang tinggi.
Faktor lingkungan dan rencana pengembang adalah hal yang penting sebelum memutuskan membeli properti!
Sebelum membeli rumah, Anda disarankan untuk melakukan survei terlebih dahulu seperti apa lingkungan di sekitar Anda. Kalau yakin lingkungannya bagus, cari tahulah mengenai segmen pasar apa yang tepat sebagai target pasar Anda. Selain itu tak kalah pentingnya juga, Anda harus tahu mengenai rencana pengembang dari perumahan yang Anda beli. Jika di perumahan tersebut banyak tanah kosong, berarti itu tidak baik karena pertumbuhan harga properti di sana lambat.
Keuntungan investasi properti dan kemampuan membayar konsumen
Investasi properti beda dengan jenis investasi lain yang harus membayar seluruhnya. Jika investasi rumah, cukup dengan membayar uang DP, stelah itu keuntungan seluruhnya bisa kita dapatkan. Mengenai pembayaran konsumen, developer atau pengembang haruslah melihat kemampuan konsumen untuk membayar. Kalau konsumen yang mampu, disarankan untuk membayar cash atau langsung, Kalau konsumen yang kurang mampu membeli cash, diberikan cicilan panjang antara 5 hingga 10 tahun dengan bunga sesuai ketentuan.
Subsektor perumahan tetap prospektif!
Sejak tahun 2007 lalu, subsektor perumahan masih tetap lebih tinggi dibandingkan sektor yang lain. Meskipun ada kenaikan harga bangunan sekitar 10%, harga properti pun turut naik. Maka dari itu, pertumbuhan investasi dari tahun ke tahun juga meningkat dibandingkan dengan deposito, investasi di properti masih lebih menguntungkan.