Foto diambil dari UDN.
Seorang pria bermarga Xu dari Kota Keelung tiba di Pelabuhan Perikanan Zhengbin pagi-pagi, naik ke kapal nelayan dan masuk ke kabin, dan dicurigai mencuri uang tunai dari laci saat nelayan asing itu tidur. Ketika seorang nelayan Indonesia sedang mengisi daya ponselnya, dia melihat wajah asing dengan curiga, dan bekerja sama dengan nelayan lain untuk menangkapnya. Kepala petugas Polisi Pelabuhan Keelung tiba di tempat kejadian dan membawa Xu kembali ke penyelidikan, kemudian membawanya ke pengadilan atas dugaan pencurian.
Dapat dipahami bahwa Xu Nan, berusia 40-an, telah melakukan kejahatan di pelabuhan perikanan berkali-kali, ia sering menggunakan jam pagi hingga dini hari ketika para nelayan sedang tidur untuk naik ke kapal untuk mengumpulkan uang yang diperoleh dengan keras oleh nelayan asing. Sempat ada dugaan kecurigaan bahwa kehilangan tersebut dicuri oleh nelayan lain.
Xu Nan pergi ke Pelabuhan Perikanan Zhengbin untuk menaiki perahu nelayan pada pukul 4 pagi kemarin, dan membuka laci di sebelah tempat tidur kabin satu per satu untuk mencari uang. Pada saat itu, seorang nelayan terjaga untuk mengisi daya ponselnya. Ketika dia melihat Xu Nan, ia curiga dan dia berbalik untuk melarikan diri, dan segera menangkapnya. Seorang nelayan lain datang untuk menekannya.
Polisi menerima laporan tersebut dan pergi ke tempat kejadian. Setelah membawa Xu ke polisi, dia didakwa karena dicurigai melakukan pencurian. Xu Nan menggunakan teknik yang sama pada tanggal 27 bulan lalu untuk mencuri lebih dari 20.000 NTD tunai dari kapal nelayan lain.
Chen Wenqin, Direktur Jenderal Asosiasi Perikanan Kabupaten Keelung, mengatakan bahwa kasus pencurian kapal penangkap ikan di Pelabuhan Perikanan Badouzi telah terjadi di masa lalu, kemudian disubsidi oleh Departemen Perikanan untuk mendirikan loker yang dapat dikunci untuk digunakan para nelayan di mushola di pelabuhan.